Minggu, 26 Juli 2009
BUKU TERBARU GARAPAN "SMART"
Untuk kesekian kalinya S M A R T I n s t i t u t e memperoleh kehormatan, kali ini dari Direktur Utama Halim Trans Cargo (HTC) Christianto Muhartawan untuk menerbitkan buku berjudul “MUDA BERKARYA BERJAYA – Untuk Merah Putih”. Bagi SMART jelas merupakan tantangan yang harus dijawab sebagai kehormatan dan kebanggaan untuk menghadirkan karya bermutu. SMART Institute merupakan lembaga konsultan media, dengan berani mengambil positioning sebagai “Book Making Solution”.
Didirikan oleh Drs Moh Agus Suhadi, M.Si – penulis yang sejak remaja menggeluti dunia tulis-menulis dan produksi wacana – dan sekaligus sebagai Editor Utama. Ia dibantu oleh sejumlah reporter dan asisten editor yang punya jam terbang tinggi sebagai penulis. Kini menulis buku, mulai dari oto/biografi, visi pemikiran, profil perusahaan/satuan, atau apapun keinginan yang dikehendaki, bukan lagi menjadi masalah. Hubungi SMART Institute di mobile phone0856 4320 1966, 0819 3247 1966 dan 0813 8073 1966, atau kunjungi www.smartinstitute.blogspot.com , kami s i a p membantu Anda.
RINGKASAN ISI BUKU
Buku “MUDA BERKARYA BERJAYA” berisi tentang kisah keberhasilan seorang pemuda dalam menjalankan bisnisnya di bidang pengiriman barang atau cargo. Pemuda itu tak lain adalah Saudara Christianto Muhartawan.
Christianto, atau biasa dipanggil Chris, adalah anak pensiunan perwira TNI AU yakni almarhum Kolonel Pnb Darsono – terakhir menjabat sebagai Aspers Pangkohanudnas. Dengan kata lain Chris adalah bagian dari Keluarga Besar TNI AU sehinga keberhasilannya adalah keberhasilan Keluarga Besar TNI AU juga.
Dalam buku ini terlihat bahwa Chris bisa membuktikan, hanya dengan kerja keraslah keberhasilan dan kejayaan bisa diraih. Dan karena dia adalah generasi muda dari Keluarga Besar TNI AU maka tentunya bisa dijadikan sebagai contoh dan tauladan bagi anak-anak muda – paling tidak dari Keluarga Besar TNI AU khususnya dan Bangsa Indonesia pada umumnya. Apalagi keberhasilan Chris sama sekali tidak mengandalkan posisi atau jabatan orangtuanya, karena ketika ia memulai bisnis cargonya hampir satu dekade silam, kebetulan sang ayah sudah meninggal dunia. Ini juga point positif yang patut diapresiasi oleh kita semua, di tengah kecenderungan anak muda sekarang yang mengandalkan posisi atau jabatan orangtua sebagai jalan meraih sukses.
Bisnis cargo adalah bisnis yang menjanjikan dan punya prospek yang luar biasa. Cukup melihat kondisi geografis Indonesia yang demikian besar dan luas, yang terbentang dari Sabang sampai Mereuke, dari Pulau Miangas hingga Pulau Rote, dapatlah ditarik kesimpulan bahwa bisnis ini memiliki potensi yang luar biasa. Wilayah yang demikian luas ini tentu membutuhkan jasa pengiriman barang dari satu titik ke titik yang lain, sehingga terjadi suatu proses pemerataan distribusi barang yang saling melengkapi dan membutuhkan antara daerah satu dengan daerah lainnya. Dengan kata lain, bisnis cargo tidak saja positif dilihat dari aspek bisnis, namun juga bisa dikatakan sebagai akselarator pembangunan bangsa secara menyeluruh dan merata.■
Kamis, 09 Juli 2009
WISATA MURAH KELUARGA PUN SUMRINGAH
Inilah liburan merakyat keluarga THE PATOON, berangkat habis shalat shubuh untuk mengejar sunrise di pantai Parangtritis, 45 menit perjalanan dari rumah. Ini adalah upaya untuk mengisi liburan sekolah anak-anak yang berlangsung selama dua minggu. Tak tega rasanya melihat anak-anak hanya berdiam di rumah nge-game dan main organ. Maklum, yang menggelayuti pikiran adalah perkara “ongkos” terkait dengan kondisi kantong yang rada “mengkhawatirkan”.
Alhamdulillah kami bisa mengejar sunrise di Parangtritis, kawasan wisata pantai yang sangat merakyat di selatan Yogjakarta. Sambil memandangi ombak yang berdebur cukup lincah, sembari menikmati camilan yang dibawa dari rumah. Setelah itu menyewa andong – lebih tepat bendi karena hanya berkapasitas dua orang – yang kemudian bergerak pelan menyusuri persis pinggir pantai. Terkadang sang kuda berhenti ketika kakinya diterjang ombak yang menerpa andong kami. Atau mendengarkan sang kusir teriak-teriak untuk mengingatkan agar para wisatawan menghindar dari serudukan bendi kami. Sesampai di ujung timur dimana terdapat bebatuan yang eksotis, kami pun asyik berfoto ria dengan aneka pose dan gaya.
Selesai dari Parangtritis di ujung selatan jogja, piknik THE PATOON FAMILY dilanjutkan ke utara naik ke arah Gunung Merapi...kami menikmati punggung gunung Merapi, tepatnya di alas tlogo hingga mencapai tower (gardu pandang)...ketemu monyet "jorok" (bercinta di depan manusia)..pulangnya beli jadah dan tahu n tempe bacem khas Kaliurang...total jenderal piknik minimalis ini cuma menghabiskan duit di bawah 200 ribu (75 ribu buat bensin mobil dan itupun kagak habis)...
Sungguh perjalanan wisata yang murah meriah namun mampu membuat keluarga tertawa sumringah…***
Langganan:
Postingan (Atom)