SMART INSTITUTE

Selasa, 04 Maret 2008

SAYA ketika selesai mewawancarai secara khusus Wapres M Jusuf Kalla di Istana Wapres bersama mbak Fibiolla Iriani Ohei (staf khusus Presiden yang buku "biografi mini"nya sedang saya garap) beberapa waktu lalu. Pak wapres ketika itu kaget ketika saya mengaku bahwa profesi utama saya adalah seorang tentara. "Wah hebat anda, jarang lho tentara yang ngrangkap jadi penulis!" kata beliau. Beginilah saya ketika melakukan pekerjaan "sampingan" sebagai konsultan media di bawah bendera SMART Institute.

1 komentar:

Anonim mengatakan...: Gile si Bob biar jadi tentara tapi jiwa Jurnalistiknya masih oke punya uey? hebat dan salut buat Bob! kami temen-temen FIKOM UNPAD khususnya Jurnalistik 1984 bangga sama kamu Bob! lanjutkan perjuangan, merdeka!!

kencols'84; 1 Juni 2008 pukul 23.54

Posting Komentar

PENTING

Menghargai sejarah kehidupan adalah suatu sikap yang bijak, termasuk sejarah kehidupan pribadi. Jika anda menjadi “seseorang” seperti pada posisi sekarang ini (apapun itu, namun tentu sangat membanggakan), jelas merupakan sejarah kehidupan pribadi yang harus dihargai. Karena tak semua orang bisa seperti anda sekarang. Harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan kenangan”.
Ya, hargai sejarah anda menjadi kenangan tak terlupakan dalam wujud BUKU sebagai ekspresi aktualisasi diri agar menjadi pribadi bermutu. Mengapa harus buku? Buku penting karena menyangkut beberapa alasan. Pertama, buku merupakan medium penyampaian pesan yang berisi gagasan, kisah, atau visi seseorang yang perlu disampaikan atau disebarluaskan kepada orang lain. Kedua, buku merupakan simbol dari peradaban dan kebudayaan manusia modern dan indikator kemajuan sebuah bangsa. Ketiga, buku merepresentasikan siapa yang berada di balik buku itu (tokoh yang ditulis, atau siapa penggagasnya, dan apa yang ia tulis). Wujudkan keinginan anda, dengan segera menghubungi Smart Institute.***

BREAKING NEWS!!!

Sementara buku otobiografi Marsekal Purn Herman Prayitno "on going process", maka buku "Kepak Sayap Sang Rajawali" dari Skadron Udara 31 sudah selesai dan medio April ini telah di-launching bersamaan dengan acara serah terima jabatan (sertijab) Komandan Skadron Udara 31 dari Letkol Pnb Isep Hasan Isrony kepada Letkol Pnb Purwoko Aji Wibowo. Sedangkan buku "Sosok Pilot dan Pengusaha" Chris Muhartawan juga sedang dalam penggarapan yang direncanakan launching bulan Juni mendatang. Siapa menyusul?