BINPOTDIRGA atau pembinaan potensi kedirgantaraan adalah salah satu tugas TNI Angkatan Udara, yang implementasinya sungguh memerlukan kerja keras tanpa kenal lelah. Di negeri dengan luas udara yang sangat menakjubkan namun kini didera bencana “nasi aking”, berbicara tentang binpotdirga sungguh bagai mimpi yang dipaksakan menjadi kenyataan… Mengapa?
Sudah takdir TNI AU, agaknya, jika harus mengemban amanat sebagai institusi yang mengurusi “halaman rumah” Gatotkaca nun di atas sana. Berbeda dengan teman-teman matra Darat, Laut, dan “mantan” saudara Polri, yang mengurusi kawasan “nyata” berupa daratan, lautan, ataupun “kamtibmas”, maka TNI AU harus merawat dan menjaga mega mendung dan awan gumintang yang “abstrak” dan tak bisa di”plokotho” secara instant. Aha!
Bagi mereka yang tak paham tentang pentingnya udara, dirgantara, atau bahkan “aerospace” yang lebih luas tanpa batas, maka bakal mencibir dan memandang remeh peran TNI AU sebagai pengawal kedaulatan dirgantara. Apalagi harus “membina” lagi, wah pekerjaan macam apa pula itu?
Anak-anak, sebagai generasi tabularasa, harus sejak awal menjadi target binpotdirga. Dari sekian puluh juta anak-anak Indonesia, harus ada yang sejak awal dibina dan dididik untuk mencintai udara dan dirgantara negerinya. Kerena kelak mereka akan paham bahwa betapa super pentingnya menjaga, mengelola, dan memanfaatkan udara ataupun dirgantara negerinya. Agar tak hanya Jepang, Rusia, Eropa, dan Amerika saja yang kini telah mereguk asyik dan nikmatnya mengelola dirgantara sebagai sumber kehidupan dan kekuatan yang membanggakan segenap anak bangsa mereka…***
Sudah takdir TNI AU, agaknya, jika harus mengemban amanat sebagai institusi yang mengurusi “halaman rumah” Gatotkaca nun di atas sana. Berbeda dengan teman-teman matra Darat, Laut, dan “mantan” saudara Polri, yang mengurusi kawasan “nyata” berupa daratan, lautan, ataupun “kamtibmas”, maka TNI AU harus merawat dan menjaga mega mendung dan awan gumintang yang “abstrak” dan tak bisa di”plokotho” secara instant. Aha!
Bagi mereka yang tak paham tentang pentingnya udara, dirgantara, atau bahkan “aerospace” yang lebih luas tanpa batas, maka bakal mencibir dan memandang remeh peran TNI AU sebagai pengawal kedaulatan dirgantara. Apalagi harus “membina” lagi, wah pekerjaan macam apa pula itu?
Anak-anak, sebagai generasi tabularasa, harus sejak awal menjadi target binpotdirga. Dari sekian puluh juta anak-anak Indonesia, harus ada yang sejak awal dibina dan dididik untuk mencintai udara dan dirgantara negerinya. Kerena kelak mereka akan paham bahwa betapa super pentingnya menjaga, mengelola, dan memanfaatkan udara ataupun dirgantara negerinya. Agar tak hanya Jepang, Rusia, Eropa, dan Amerika saja yang kini telah mereguk asyik dan nikmatnya mengelola dirgantara sebagai sumber kehidupan dan kekuatan yang membanggakan segenap anak bangsa mereka…***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar