Kamis, 29 Januari 2009

PESONA GADIS PALESTINA


Tanah Palestina yang kini dilanda duka akibat kebiadaban zionis Israel, sesungguhnya menyimpan sejuta pesona, diantaranya gadis-gadis dan wanitanya yang sungguh cantik jelita tiada tara…

Habiburrahman El Shirazzy atau Kang Ibik, penulis novel best seller Ayat-ayat Cinta, juga terinspirasi oleh keelokan wanita Palestina dalam sebagian isi novelnya… Juga saya, dulu ketika masih remaja sekitar SMA pernah punya cita-cita kelak akan memperisteri gadis Palestina. Cita-cita itu tak terwujud, tentu saja, karena tidak ada akses yang menghubungkan saya dengan Negeri Palestina.

Lucunya, sekarang sepertinya cita-cita itu ingin saya ”dorong” ke dua anak cowok saya yang mulai menginjak remaja. Saya katakan pada mereka, kalau bisa punya isteri gadis Palestina Le, kataku pada mereka. Padahal soal jodoh ”hare gene” kok ortu maksa ke anak sih? Iya, itu hanya cetusan hati yang membuncah karena kekaguman terhadap gadis dan wanita Palestina...

Palestina, kini kian menderita, setelah Gaza luluh lantak diterjang mesin perang zionis Israel biadab. Ironisnya, diantara mereka sendiri juga masih menyimpan bara perseturuan antar kelompok, terutama Hamas dan Fatah. Itu bukan monopoli mereka, bahkan sepertinya merata pada semua bangsa di Jazirah Arabiya. Sejak nenek moyang mereka, terbiasa konflik antar bani, antar kabilah. Jika demikian, sampai kapan mereka bisa kompak dan kemudian bersatu-padu melawan Israel?***(M Agus Suhadi)

Kamis, 22 Januari 2009

CINTAILAH BUKU, SAYANG...


Buku adalah alat perekam berbagai segi warisan budaya di suatu kawasan. Di berbagai wilayah di bumi ini jauh semenjak zaman lampau, sudah hidup tradisi menulis “buku” yang menggunakan kertas, tinta dan aksara yang berbeda. Oleh karena peran penting yang dimainkan buku, orang mencoba melakukan studi khusus terhadapnya. Apabila kita dapat mengetahui berbagai hal seputar tradisi perbukuan di suatu kawasan pada suatu masa, kita akan dapat pula merekonstruksi realitas sejarah masyarakat bersangkutan.

Buku, kecuali merupakan wahana untuk menampilkan, memelihara dan mengembangkan warisan perdaban juga merupakan alat ampuh bagi penyebaran budi daya manusia kepada masyarakat luas. Buku telah membuktikan diri sebagai salah satu contoh media komunikasi yang paling efektif dan merupakan persyaratan yang dibutuhkan bagi perkembangan suatu masyarakat modern pada masa yang akan datang. Oleh karena itu telah dilakukan berbagai upaya untuk menyimpan dan sekaligus memencarkan memori manusia dalam berbagai bentuk atau media sejalan dengan perkembangan iptek.

JADI, cintailah buku sayangku....

Selasa, 20 Januari 2009

EFEK BURUK BLACKBERRY

Meski disukai Presiden AS yang baru Barack Obama, belakangan diketahui bahwa BlackBerry ternyata memberi efek buruk bagi pemakainya. Berikut adalah akibat-akibatnya:

1. Rela disuruh antri, semakin panjang semakin tenang, gak menunjukkan gejala kekesalan sama sekali.

2. Yang tadinya ngedumel saat macet, sekarang tenaaaaang.

3. Berharap kena lampu merah berulang-ulang. Kalo lampu berubah jadi ijo malah kesel. Tetep nekad jawabin email/chatting.

4. Sering diklaksonin orang lain, sampe disaranin pasang stiker di belakang mobil "harap sabar, BlackBerry user".

5. Waktu BAB jadi tambah lama. Padahal isinya udah kosong tapi tetep aja nongkrong.

6. Tidur miring nungguin pasangan sambil BB di tangan. Kejar target ngabisin baca email.

7. Suka senyum-senyum sendiri.

8. Gak konsen kerja.

9. Bangun pagi yang pertama dicari BB dulu bukan yang lain.

10. Waktu diajak ngobrol orang tetep maksa jawab email/chatting. Cuek. Padahal yang ngajak ngobrol itu kadang bossnya sendiri.

11. Lebih senang disupirin daripada nyetir sendiri. Rela naik busway biar gak usah nyetir.

12. Jadi jarang marah tapi jadi sering dimarahin orang karena diajak ngobrol gak nyambung.

13. Kalo di tempat umum suka panik nyari stop kontak. Batere sekarat.

14. Kalo anaknya rewel langsung nunjukkin BB nya buat menghibur.

15. Sering lupa mencet tombol lift. Harusnya naik malah turun. Belum lagi kebablasan lantainya.

16. Kalo ngantri di bank pake nomor antrian, pas dipanggil di speaker gak denger. Pas kepala liat monitor kaget. Waks! Harus ambil antrian ulang. Tapi tetep tenaaaaang.

17. Langganan koran dan majalah masih tertumpuk rapi tak terbaca.

18. Sering kejedug karena kalo jalan mata tertuju ke layar BB.

19. Bikin tangan ga pernah kosong. Walaupun ga chatting, tetep aja BB di tangan! Ga bisa taro di kantong, tas.. uda settingannya gitu. BB kejait di tangan.

Dari: milis Palmturi

Kamis, 08 Januari 2009

Life is So Precious, Baby!

banyak orang yang biasa berlagak tangguh
baik pria maupun perempuan
merasa bisa hidup sendiri tanpa perlu orang lain
kalau dia memerlukan pihak lain, semua orang harus memenuhi kehendaknya
tidak paham bahwa orang lain pun punya urusan sendiri

ada juga yang merasa gundah karena sebentar lagi pensiun
tapi tak punya apa-apa
dan tak tahu harus berbuat apa
padahal merasa dirinya sudah sangat berpengalaman dan hebat sekali
lalu terlambat menyadari bahwa orang-orang menghargainya karena ia masih punya posisi
bukan karena ia punya kemampuan

ada juga yang hidup dalam kepura-puraan
punya banyak keinginan tapi enggan dituding meminta
menjadi marah-marah jika kemauannya tidak tercapai
atau menuding orang lain pelit banget

kalau dia wartawan, maka tulisannya campuran fiksi dengan ilusi dan fakta
kalau dia peneliti, maka laporannya lebih banyak analisis yang berbasis asumsi
kalau dia pejabat, maka ia tak bisa bedakan antara urusan dinas dengan urusan pribadi
kalau dia pensiun, maka ia tetap merasa punya kekuasaan dan jaringan

orang yang kayak gitu patut dikasihani
karena bisa bunuh diri
walau pangkat atau posisinya di kantor sudah hebat
bukan mustahil ia meloncaaaaat. ........

(milis palmturi)

Senin, 05 Januari 2009

PESONA BALI





Rasanya tak ada habis-habisnya cerita tentang keelokan dan pesona Bali. Itulah yang saya dan teman-teman Patun Sekkau beserta keluarga rasakan tatkala menikmati liburan di pulau dewata itu akhir tahun lalu. Tepatnya tanggal 19-21 Desember 2008. Ini liburan special karena merupakan “perintah” dan sekaligus “kebaikan hati” Kasau Marsekal Subandriyo.

Dibilang perintah karena untuk berlibur pun tentara memerlukan perintah, karena filosofinya untuk hal apapun harus ”bergerak atas perintah”. Lalu soal ”kebaikan hati”, ya jelas, karena perintahnya menyenangkan, atau membuat hati pihak yang diperintah menjadi senang. Jarang-jarang lho yang seperti itu. Biasanya perintah atasan ”menjengkelkan”, tapi karena Sapta Marga ya harus dilaksanakan.

Kembali ke pesona Bali. Pertama-tama kami mengunjungi monumen Garuda Wisnu Kencana (GWK). Meski belum beres pengerjaannya, patung raksasa kreasi pematung top Bali Nyoman Nuarte ini sunggung elok dan menakjubkan. Lalu kami menuju Pantai Kuta. Tak terlalu istimewa memang, selain karena pemandangan turis ”udo” tetap tersaji dengan gamblangnya, juga karena pembangunan aneka bangunan yang semakin menambah semrawutnya suasana. Untungnya, pesona sunset masih cukup menggoda untuk tetap bertahan di pantai ini. Malamnya free program.

Keesokan harinya dilanjutkan dengan mengunjungi Istana Tampaksiring, sebuah karya elok hasil ide dan kreasi Bung Karno sang presiden pertama Republik ini. Meski hanya menikmati halaman luar dan taman-tamannya yang elok, kami cukup puas meski diguyur gerimis yang nakal membasahi diri.

Lalu perjalananan dilanjutkan ke ke Pasar Sukowati. Ini pasar seni untuk menguji kepandaian kita menawar harga barang yang dijual. Ternyata nawar separo dari harga yang ditawarkan penjual (sebagaimana lazimnya) termasuk langkah yang tak elok, yang benar tawarlah harga di sana di bawah sepertiga harga yang ditawarkan! Ga usah malu daripada nyesel setelah itu.

Dan gong pamungkas mengunjungi tujuan wisata ”wajib”: Tanah Lot. Sayang sore itu air laut sedang pasang, sehingga tak bisa menaiki pulau karang tempat Pura Kuno Tanah Lot berdiri dengan agungnya. Tak bisa dipungkiri, setuju atau tidak, suka atau tidak, Bali memang identik dengan pariwisata sebagai industri, termasuk budayanya. Maka, jangan kaget jika ada seekor ular kecil yang diberi nama ”ULAR SUCI” sehingga untuk melihatnya pun kita harus merogoh kocek – meski tak mahal – seribu perak. Setelah melongok, walah, ya Cuma ular kecil belang-belang mlungker di ceruk bebatuan seperti goa di pinggir pantai Tanah Lot. Malamnya kami dinner di Pantai Jimbaran. Very delicious, of course, but so expensive!

Yang pasti, tujuan perintah Kasau tercapai: berlibur, atau nama kerennya ”REKREASI” benar-benar membuat badan fresh dan kelak kembali ke kantor bisa berkreasi lagi (re-creation).***

Jumat, 02 Januari 2009

SUKU BADUI

Beberapa minggu lalu sempat aku kedatangan tamu yang baik asal "suku Badui" ke Pamulang, kesempatan untuk mengeksplorasi nilai-nilai yang terpendam pada suku badui, yang selama ini masih dianggap sebagian atau kebanyakan orang adalah suku yang terasing atau terpinggirkan. Beliau kalau datang selalu bertiga, dari Pangdeglang sampai ke Pamulang ditempuhnya selama 1 hari 2 malam berjalan kaki, diharamkan bagi beliau untuk naik kendaraan, dan memakai baju dengan jahitan tangan sendiri, diharamkan juga bagi beliau memakai baju dari hasil olahan mesin. Disini saya cuplik pertanyaan-pertanyaan praktis, dan jawaban lebih praktis daripada yang saya uraikan di bawah:

1. apakah anda merasa atau memiliki harta? jawaban beliau tidak, dia hanya mempunyai lumbung beras untuk berjaga-jaga jika ada masa-masa sulit/paceklik (padahal lumbung beras itu disimpan sejak tahun 70-an sehingga sampai hitam warna berasnya).-- - beliau tidak mempunyai niatan untuk memiliki, memang sistemnya tidak diperbolehkan memiliki (apalagi TV, motor, sepeda, .. radiopun tidak boleh)

2. bagaimana anda mempunyai istri, apakah tidak keinginan memilih istri yang cantik? kalau di sukunya, istri itu sudah dijodohkan sejak kecil, karena itu tidak bisa memilih.

3. punya tujuan apa berpergian ke Jakarta? silaturahmi --- ternyata tidak punya tujuan apa-apa ---

4. apakah disana ada ronda, jaga kampung? ada ! -- berarti merasa ada penjahat yang akan mengambil harta dong? disana itu kalau jaga tujuannya hanya membantu orang yang tersesat di kampungnya (hutan) dan biasanya haus, maka beliau memberinya minum. ---- wah, ini pertanyaannya nakal, ternyata pikiran-pikiran positif sudah menjadi budaya beliau.

5. pernahkan anda merasa pintar terhadap teman anda? tidak ada yang merasa pintar, itu nanti menjadi menterin(mengakalin ) orang lain.

6. apakah ada pendidikan khusus mengenai agama yang dilakukan setiap hari? hari tertentu oleh seorang guru? --- tidak ada, memang sering kumpul, tapi yang dibicarakan bagaimana cara bercocok tanam, dan kegiatan sehari-hari.

7. apakah anda pernah berantem sama temen anda sendiri? tidak pernah, disana kalau kita berantem yang menang nanti dihukum selama beberapa bulan tidak boleh masuk ke suku dalam, disuruh bekerja. jadi semuanya tidak nggak ada enaknya, yang kalah sakit yang menang di hukum.

8. malanggar apakah yang paling anda takuti? naik kendaraan.

9. pernahkan anda ke dokter kalau sakit? nggak pernah, hanya diberi daun-daun saja nanti sembuh sendiri.

Rekan-rekan, sebetulnya menarik kalau bisa langsung wisata ke sana, berhadapan langsung dengan saudara-saudara kita suku Badui..banyak nilai-nilai yang luhur dari mereka yang bisa kita pelajari.


--
Salam/Pengkuh